Jumat, 14 Mei 2010

Kandungan Bahan Kimia dalam Tinta Tato

Dewasa ini mentato badan bukan merupakan hal yang menakutkan bagi para remaja muda atau dewasa, dengan alasan seni atau apapun. Mereka rela mentato bagian tubuh mereka, bahkan di bagian yang seharusnya tertutup termasuk juga kaum wanita. Terlepas dari apa pun, tentunya kita semua ingin tahu bagaimana proses pembuatan tato itu sendiri, bagaimana kulit mereka yang halus terukir dengan beraneka warna dan corak? Reaksi apakah yang terjadi pada kulit mereka? Bagaimana kandungan pewarna atau tintanya? Apakah ia berbahaya bagi pemakainya? Untuk mengetahuinya mari kita lanjutkan uraian di bawah ini.

Apakah tinta tatto itu? Apakah ia berbahaya?

Tinta tatto adalah zat pewarna yang berisi pigmen. Itu jawaban yang paling singkat. Namun jenis zat pewarna serta kandungan utama tidak dapat kita jawab seratus persen dengan tepat karena perusahaan yang memproduksi tinta dan pigmen tidak di wajibkan dan diharuskan untuk menguraikannya ke khalayak umum tentang kandungan produk tinta yang mereka produksi, karena tinta memang bukan untuk kosumsi atau obat bagi manusia.

Sebagian tinta tattoo secara teknis bukan merupakan tinta pada umumnya. Tinta tattoo adalah pigmen yang tersuspensi dalam cairan khusus (carrier solution). Sedangkan pigmen itu sendiri tidak semuanya berasal dari tumbuhan, namun juga sebagian terbuat dari logam dalam bentuk garam-garamnya, dan polimer tertentu. Pigmen-pigmen inilah yang nantinya akan menentukan warna pada tattoo. Tujuan dari larutan pensuspensi atau (carrier solution) selain sebagai pelarut pigmen juga bertujuan sebagai pendesinfektan pada pigmen yang terlarut, meratakan pencampuran, dan memastikan kemudahan aplikasi kegunaanya.

Karena kandungan tinta yang berupa pigmen sintesis inilah tinta tattoo diragukan keselamatannya dalam penggunaanya. Selain itu yang menjadi perhatian penting adalah proses penyuntikan tinta kedalam kulit yang di ragukan kehigenisannya. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui kandungan tinta tattoo baik berupa jenis pigmen yang terkandung serta kandungan dan jenis larutan pensuspensi, dengan melihat sebagian data nya di MSDS (Material Safety Data Sheet). Namun, tidak semua MSDS akan mengidentifikasi semua reaksi kimia atau resiko yang terjadi karena interaksi antara kulit dan tinta. Tetapi MSDS akan memberikan informasi dasar tentang setiap komponen tinta, dan hal yang harus disadari adalah pigmen sintesis dan tinta tidak di rekomendasikan oleh assosiasi obat dan makanan di dunia.

Karakteristik Zat Kimia dalam Pigmen

Dulunya pigmen hanya berasal dari mineral tanah bagian atas, karbon hitam, dan sintesis dari tumbuh-tumbuhan, namun kini sudah banyak industry pigmen sintesis yang bukan saja berasal dari tumbuhan, namun juga berasal dari sintesis polimer dan logam dalam bentuk garam-garaman. Sehingga dapat di pastikan akan memberikan dampak yang sangat jelas jika digunakan pada manusia, mulai dari alergi ringan, penyakit kulit, serta reaksi phototoxic ( yaitu reaksi yang terjadi karena adanya cahaya, terutama cahaya matahari. Dimana pigmen bereaksi dengan cahaya tersebut dan mengakibatkan keracunan atau kerusakkan pada kulit dan sel). pigmen yang bereaksi dengan cahaya biasanya akan berubah menjadi hitam berkilat dan pigmen jenis seperti ini biasanya sangat berbahaya, walaupun sebagian ada yang mungkin cukup aman, namun lebih banyak yang bersifat radioaktif dan toxic.

Di bawah ini adalah table tentang kandungan bahan kimia yang terdapat dalam pigmen pada tinta tattoo.
Warna Kandungan Warna Pigmen Warna
Hitam Iron Oxide (Fe3O4)
Iron Oxide (FeO)
Carbon Alaminya pigmen hitam terbuat dari Kristal magnetic, bubuk hitam, wustite (sejenis mineral yang mengandung besi oksida dengan warna abu-abu kehitaman), bone black, yaitu sejenis mineral yang mengandung 10 % carbon, 84% calcium phosphate, dan 6 % calcium carbonate, umumnya orang menyebutnya dengan sebutan carbon, rumus kimianya Ca3(PO4)2, amorphous carbon yaitu hasil pembakaran dalam jelaga. pigmen hitam biasanya banyak terdapat di India
Coklat Ochre Ochre berasal dari gheotite, merupakan mineral alam dengan rumus (Fe2)3.H20. Kandungan ion ferri oksida bercampur dengan lempung. Warna dasar ochre sebenarnya kekuning-kuningan, namun jika kandungan air nya menguap dan kering ochre akan berubah warna menjadi coklat.
Merah Cinnabar (HgS)
Cadmium Red (CdSe)
Iron Oxide (Fe2O3)
Naphtanol sebagai pigmen Besi oksida sudah terkenal bisa membentuk karet besi, cinnabar dan cadmium adalh pigmen yang sangat beracun. Napthanol merah adalah sintesis dari naptha. Reaksi yang di laporkan antara naphtol merah dengan pigmen memang masih sedikit namun yang pasti adalah bahwa pigmen merah sangat sering membawa dampak alergi atau reaksi lain yang sejenis.
Orange Disazodiarylide
Disazopyrazolone
Cadmium seleno-sulfide Bahan organic ini terbentuk dari hasil kondensasidari 2 monoazo molekul pigmen. Ianya molekulnya yang sangat besar, namus satibilitas dan suhu nya sangat stabil, selain itu juga tidak mudah luntur.
Kuning Yellow ( CdS, CdZnS)
Ochres
Curcuma Yellow
Chrome Yellow (PbCrO4
Sering bercampur dengan PbS)
Disazodiarylide Kunyit merupakan turunan dari jenis tumbuhan dari keluarga jahe-jahean. Hasil reaksi pigmen kunyit biasanya berwarna kuning, dibutuhkan lebih banyak pigmen kunyit jika kita ingin mendapatkan warna kuning yang lebih kuat dan terang
Hijau Chromium Oxide (Cr2O3) biasa disebut hijau kasalis atau hijau anadomis.
Malachite
(Cu2(CO3)) (OH2)
Ferrocyanidas
Ferricyanida
Lead chromate
Monoazo pigmen
Cu / Al phthalocyanides
Cu Phytalocyanine Warna hijau sering termasuk sebagai bahan penambah campuran seperti kalium ferrocyanida (kuning atau merah ) dan besi ferrocyanida (prusian biru)
Biru Azure blue
Cobalt Blue
Cu – Phytalocyanine Pigmen ini berasal dari mineral yang terkandung di dalam copper carbonate (azurite), sodium aluminum silicate (lapis lazuli) calcium copper silicate (Egyptian blue) beberapa cobalt aluminum axides pigmen dan chromium oxides. Pigmen biru dan hijau lebih banyak tersimpan dalam bentuk garam-garaman copper. Seperti copper pythalocyanine pigmen ini telah disetujui oleh FDA untuk digunakan sebagai mebel bayi dan mainan anak-anak juga lensa kontak. Copper pada dasarnya adalah pigmen yang cukup aman lebih stabil dari pada cobalt atau pigmen biru laut.
Violet Manganase Violet ( Manganase ammonium pyrophosphate)
Beberapa variasi dari turunan garam aluminum.

Quinacridone

Dioxazine / carbazole Beberapa pigmen ungu khususnya merah keungu-unguan, umunya photoreactiv, dan warnanya mudah memudar setelah pencahayaan. Dioxazine dan carbazole adalah yang lebih stabil di dalam pigmen ungu
Putih Lead white (lead carbonate)
Titanium dioxide (TiO2)
Barium Sulfate ( BaSO4)
Zinc Oxide Beberapa pigmen putih merupakan turunan dari anastase atau rutile ( yaitu sejenis mineral yang yang berasal dari perut bumi, berwarna putih dapat digunakan sendiri atau dilarutkan pada pigmen yang lain).
Titanium Oxide adalah salah satu dari beberapa pigmen putih yang bersifat reaktif.

Dari bagan informasi sederhana diatas dapatlah kita simpulkan tentang baik tidaknya seseorang yang menggunakan tattoo. Karena pada dasarnya ketika jarum mesin tinta menusuk kulit kita, jarum tersebut telah memasukkan tinta dan menyimpannya di bagian dermis kulit. Secara kasat mata tattoo berada dibagian epidermis, atau dibagian lapisan luar kulit. Dermis ini terletak di bagian lapisan kedua dari kulit, karena pada sel dermis kondisi selnya lebih stabil dari pada lapisan epidermis sehingga tinta tattoo akan selamanya berada disana sepanjang usia orang yang menggunakannya.

chem-is-try.org

Kamis, 13 Mei 2010

Zat Kimia dalam Wewangian

Parfum atau pewangi telah digunakan sejak zaman dahulu kala terutama oleh kaum wanita. Penggunaanya mulai dari upacara keagamaan, pernikahan atau bahkan kematian dimana setiap moment memiliki aroma tersendiri. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang. Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk. Produk yang memiliki wewangian yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari wewangian tersebut.

Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya? Bagaimana dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah? Dibawah ini akan kita lihat beberapa tabel yang memberikan informasi tentang kandungan wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam jumlah yang banyak dan kontinyu.
Aroma Bahan Yang di Kandung (% Berat Bersih) Tanda Keracunan
Jeruk , lemon Fruity-fragrance 86-173 Limonin > 50% kanker, peradangan pada mata dan kulit
Lavender Lavender-fragrance 93-054 Linalool 10-50% Gangguan pernafasan
Tomat Tomato Oil 010 Propilin glikol > 50% Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan dan terhirup dapat menyebabkan pingsan dan tak sadar
Pepermint Spearmint oil 660 Karvon > 50% Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit.
Musim bunga Spring Flowers Fragrance 5975 Karbitol 10 – 50% Gangguan pernafasan dan sistem saraf, peradangan mata.
Pepermint Peppermint 501 1-Menthol 10 – 50% Lesu lemah mual, muntah, sakit perut, vertigo, hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma
Buah-buahan Bergamont Oil 100 Linalil asetat, lomonin, linalool, 10 – 50% Gangguan pernafasan, peradangan mata dan kulit.
Bunga-bungaan Bouquet Floral 3881 Benzal asetat 10 – 50% Kanker pankreas, peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk.
Kulit Kayu Manis Cinnamon Oil 950 Sinamik Aldehid > 50% Peradangan sistem pernafasan dan kulit, mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
Wangi Cemara Alpha Pinene P & F a-Pinen 97.5% Mengganggu sistem pernafasan, kerusakan paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran dan kesan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan sistem pertahanan badan.
Lila Alpha Terpineol P & F, FCC a-Terpineol 88.5% Peradangan lapisan mucus pada-paru, pneumonitis, susah bernafas, kehilangan koordinasi anggota badan, sakit kepala.

Kandungan Wangian

Setiap produk wewangian mengandung pelarut tambahan yang berfungsi sebagai media atau fondation baik parfum itu asli atau sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum antara kisaran 30 % tergantung dari jenis produknya. Namun dari beberapa analisa pasar, 95 % bahan kimia yang terkandung di dalam produk wangian adalah bahan kimia sintetik yang berbahan dasar petroleum yang merupakan turunan benzena, aldehid atau zat yang umumnya terkenal beracun. Salah satu organisasi di Amerika yang menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan zat-zat yang terkandung adalah kloroform yang dapat juga ditemui pada pelembut pakaian dan p-diklorobenzena yang telah diketahui bersifat karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi.

Selain itu juga terdapat pengharum yang beraroma musk, yang dicurigai mengakibatkan sakit kepala dan juga bersifat karsinogenik meskipun pada kandungan yang lemah. Berdasarkan riset dari FDA pada tahun 1968-1972, bahan kimia seperti alfa-terpineol, benzil asetat, benzil alcohol, limonin, lioanalol yang sering terdapat dalam kosmetik, bahan-bahan ini dicurigai sering memberikan efek samping pada kulit pemakai.

Bahaya Kesehatan

Salah satu ciri keracunan yang disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam zat pewangi yang ditambahkan dalam suatu produk pembersih dan kosmetik adalah asma, kanker, cacat janin pada bayi dalam kandungan, keguguran, gangguan pada syaraf, seperti Parkinson , alzeimer, dll. Identifikasi ini dapat ditemukan baik dalam jangka panjang atau pendek

Pada tahap awal keracunan dapat diidentifikasi melalui reaksi seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dicurigai mengandung bahan pewangi sintetik yang mengandung zat kimia yang berbahaya. Walaupun pada tahap ini hanya sebagian orang yang sensitif yang menunjukkan tanda-tanda keracunan, sama bentuknya seperti seseorang yang alergi terhadap debu. Sedangkan sebagian individu yang lain bisa jadi tidak menunjukkan reaksi apapun pada tahap awal pemakaian produk. Namun pada pemakaian produk yang sama dalam jangka waktu lama dan berulang-ulang barulah terlihat gejala keracunan dengan kondisi yang akut dan sulit disembuhkan seperti kanker atau penyakit berat lainnya. Produk yang dapat memberikan efek langsung kepada pemakai sehingga dapat diidetifikasi tanda keracunan adalah produk yang biasanya berkontak langsung dengan sistem pernafasan, seperti pengharum ruangan, colone, minyak wangi semprot, hairspray, kuteks, dan lain-lain . Efek akan lebih berbahaya terutama pemakaian yang bersifat semburan pada bagian tubuh dalam bentuk gas, sehingga terjadi kontak langsung pada sistem pernafasan mulai dari bagian hidung, faring, laring, paru-paru dan seterusnya keanggota tubuh bagian lain yang disalurkan melalui sistem peredaran darah. Untuk produk yang digunakan pada bagian luar yaitu pada kulit seperti sabun, shampoo, krim pencukur, pemutih pakaian, detergen, pelembut pakaian, dan lain sebagainya proses keracunan terjadi saat produk yang dipakai menyerap pada pori-pori kulit dan memasuki aliran darah dan seterusnya pada bagian anggota tubuh bagian dalam.

Dibawah ini table bahan kimia dan efek samping yang biasa di rasakan oleh manusia, yang terkandung dalam produk rumah tangga dan kosmetik yang mengandung parfum atau pewangi seperti minyak wangi, deodorant, colone, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detergent dan lain sebagainya.
Kandungan Bahan Kimia Tanda keracunan / Efek samping
3-Butane-2-one Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
Aseton Menganggu sistem saraf pusat, kekeringan pada mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan, tidak sadarkan diri, dan koma.
Siklopentana(g)-2-benzopiran Peradangan pada kulit, mata dan saluran pernafasan.
Etanol Lesu, Peradangan pada mata dan bagian atas sistem pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, kesemutan..
Etil asetat Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah, kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, Peradangan pada mata dan saluran pernafasan
Fenol, Ester Gangguan sistem saraf, kanker
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil Pingsan, sulit bernafas, gangguan sistem reproduktif pada pria
Metilen Klorida kanker, sesak nafas (karena dimetabolisme karbon monoksida), sakit kepala, pusing, lelah, sensitif
Phenol, 2,60bis(1,1-dimetileti)-4-metil Gangguan pada janin dan sistem reproduksi.
Benzaldehid Mengganggu sistem saraf pusat, peradangan pada mulut, tenggorokkan, mata, kulit, paru-paru, lesu, sakit perut dan kerusakan ginjal.
Kamper (kapur barus) Alergi pada kulit, Peradangan pada mata, hidung dan tenggorokkan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri.
Benzil alkohol Peradangan pada sistem pernafasan, pusing, lesu, muntah, tekanan darah rendah, gangguan sistem saraf, kesulitan bernafas.
Karbitol Peradangan pada mata, kulit, saluran pernafasan paru-paru.

Tanda Keracunan

Pada umumnya keracunan zat pewangi di tandai oleh beberapa gejala berikut berdasarkan departemen kesehatan di Kanada (tahun 1990) yaitu mata berair, penglihatan berganda, bersin, sesak nafas, alergi ringitis, sinusitis, tinunitus, pusing, vertigo, batuk, bronkitis, sulit bernafas, sesak nafas, asma, anafilaksis, migrain, disorientasi, kehilangan ingatan bertahap, ketegangan, alergi akut, kemurungan, perubahan tingkah laku, memar pada kulit, peradangan otot dan sendi, sakit, lemah, denyutan jantung yang tidak teratur atau lebih cepat. Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk membaca label pada produk yang akan dibeli untuk mengetahui kandungan kimia yang digunakan apakah zat yang terkandung cukup aman untuk manusia, dan sebaiknya jauhkan pemakian produk yang mnegandung zat kimia yang berbahaya pada anak-anak dan juga ikuti cara pemakaian dan keselamatan pada kemasan yang tertera. Jjadi ingatlah, tidak semua produk pewangi aman buat manusia !

Sumber : http://www.prn2.usm.my / chem-is-try.org

Rabu, 12 Mei 2010

Bahan Kimia dalam Narkoba

Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya "Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia yang mengatur sifat senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.
Sebagai kunci untuk hidup, otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan yang menyenangkan. Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan, mengajarkan otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa penilaan, mempelajarinya, ingatan dan perasaan dari hati.
Zat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara :
• Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik).
• Depressant (Membawa rasa relaksasi ).
• Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata).
Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :
• Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi yang memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika berlebih maka akan menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung, sakit kepala , gelisah dan mual.
• Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin merupakan stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin berlebih akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke tingginya gula darah.
• Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis yang termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi, kantuk, koma, dan kematian.
• Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal jantung.
Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :
• Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan, namun banyak oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandu.
• Sedative-hypnotic, atau obat-obat hipotik, contohnya Benzodiazepines Xanax, Valium, barbiturates, Seconol, phenobarbital. Benzodiazepines juga tergolong Depressants karena dapat menurunkan aktivitas otak. Ini merupakan resep obat untuk insomnia, gelisah, dan serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan sebagian keci dari obat tidur, digunakan untuk obat mati rasa, bisa menyebabkan koma, gejala pernapasan atau kematian.
• Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya, nah bahan campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila disalahgunakan, karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kita.
Berikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal :
• Cannabis, contohnya : Mariyuana, ganja. Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani, dan halusinasi, pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak saraf.
• Cocain, contohnya : kokain, crack-cocain, membuat si pemakai merasa bahagia jasmani, rohani, meningkatkan kinerja tubuh, sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia, penggunaan bisa dengan dihisap, dihirup, dibakar dan disuntik. Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak, tubuh dan kecanduan.
• Hallucinogens, contohnya, LSD, Ecstasy, zat ini bisa mengubah perasaan, perubahaan waktu, warna, suara dan pikiran mereka sendiri, dan pemakai tetap akan menyebabkan kerusakan pada otak, sistem saraf, dan prilaku emosi yang tidak terkontrol.
• Phencyclidine ( PCP), contohnya : Angel dust, ketamin , zat ini menyebabkan mati rasa, dan penggunaan hanya untuk hewan, pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras, pemarah, bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang.

Selasa, 11 Mei 2010

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

1. 1. BAHAN PEMBERSIH BAHAN PEMBERSIH
Sabun
• Sabun adalah garam kalium atau natrium
dari asam-asam organik, seperti asam
stearat, natrium palmitat.
• Berfungsi untuk mencuci dan membersihkan
kotoran yang ada di permukaan kulit dengan
bantuan air.
• Reaksi: lemak + basa sabun + gliserol
• Sifat sabun: basa, hidrofob dan hidrofil.

Detergen Detergen
• Detergen dibuat dari bahan LAS atau ABS
yang direaksikan dengan basa, yaitu natrium
hidroksida.
• Detergen yang baik yang dapat
menghasilkan busa yang banyak.
• Bersifat hampir mirip dengan sabun, bila
ditambahkan ke dalam air sama-sama dapat
melepaskan kotoran dari suatu benda, dan
bersifat hidrofob (mengikat kotoran) dan
hidrofil (menarik air).

Perbedaan Perbedaan antara antara Sabun Sabun dengan dengan Detergen Detergen
Sabun
• Sabun adalah garam
alkali karboksilat.
• Molekul sabun lebih
mudah terdegradasi
oleh bakteri pengurai.
• Tidak bisa dipakai
untuk mencuci dalam
air sadah, karena
sabunakanbereaksi
dengan ion Ca2+ dan
Mg2+
Detergen
• detergen adalah garam
alkali alkil sulfat atau
sulfoniat.
• Molekul detergen
harganya lebih murah
dan sukar terdegradasi
oleh bakteri pengurai.
• Molekul detergen tidak
bereaksi dengan ion
Ca2+ dan ion Mg2+

2. BAHAN PEMUTIH 2. BAHAN PEMUTIH
• Berfungsi untuk menghiolangkan noda atau kotoran
yang membandel pada pakaian dan membunuh
bakteri.
• Zat aktif pada pemutih pakaian/penggelantang:
natrium hipoklorit (NaClO). Zat aktif berbahaya
jika bereaksi dengan detergen karena menghasilkan
gas klorin Cl2 yang beracun.
• Pemutih di pasaran rata-rata mengandung 5,25%
massa/volume NaClO dan terdapat juga kapur klor
(CaOCl2).
• Contoh pemutih: bayclin, sunclin, dll.

3. BAHAN PEWANGI 3. BAHAN PEWANGI
• Berguna sebagai pengharum ruangan, pengaharum
badan, pengharum pakaian.
• Bahan pewangi diperoleh secara alami/diekstrak
dari alam (aroma mawar, melat, apel, dll) dan
secara buatan/sintetis bahan kimia (indol, etil
miristat, alil kaproat, anisaldehida).
• Salah satu proses pengambilan komponen esensial
parfum dengan metode enfluorase, dengan
menangkap bahan parfum yang bersifat volatil (gas
yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak padat.
• Wujud parfum: cair (aerosol), padat (bedak).

4. PEMBASMI HAMA 4. PEMBASMI HAMA
(PESTISIDA) (PESTISIDA)
• Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang
digunakan untuk membunuh hama, baik berupa
tumbuhan, serangga maupun hewan lain di lingkungan
kita.
• Penggolongan pestisida:
1. Insektisida, memberantas serangga.
2. Herbisida, mencegah atau mematikan
gulma/tumbuhan pengganggu.
3. Nematisida, memberantas hama cacing.
4. Fungisida, memberantas jamur/fungi.
5. Rodentisida, memberantas binatang pengerat
seperti tikus.

4.1. 4.1. Bahan Bahan Kimia Kimia dalam dalam
Pestisida Pestisida: :
1. Golongan organoklor, senyawa organik yang mengandung
klorin pada umumnya bersifat racun. Contoh: DDT, aldrin,
dieldrin, endosulfan, dikofol, folpet, lindan, dan klordan.
2. Golongan organofosfat, senyawa organik yang mengandung
gugus fosfat, bersifat racun, mudah terdegradasi, lebih
cepat hilang keaktifannya. Contoh: malation, diazinion,
fention, metil paration, dan etil paration.
3. Golonghan karbamat, senyawa organik yang mengandung
turunan asam ditiokarbomin/ditiokarbamat. Contoh:
karbaril, karbotorum, propoksur, dan BPMC.

4.1. 4.1. Pencemaran Pencemaran Pestisida Pestisida
Bila pestisida digunakan secara
berlebihan akan menyebabkan pencemaran
lingkungan, baik pencemaran air maupun
tanah.
keduanya, baik pencemaran melalui air
dan tanah akan berbahaya bagi kesehatan
manusia dan dapat membunuh makhluk-
makhluk kecil atau mikroorganisme yang
ada di tanah dan di air.

Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di
dalam Formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya
ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai
bahan pembunuh hama
(desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri.

Nama lain formalin : - Formol - Methylene aldehyde - Paraforin
- Morbicid - Oxomethane - Polyoxymethylene glycols
- Methanal - Formoform - Superlysoform
- Formic aldehyde - Formalith - Tetraoxymethylene
- Methyl oxide - Karsan - Trioxane
- Oxymethylene - Methylene glycol

Penggunaan formalin
* Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang
dan pakaian
* Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain
* Bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak
* Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan
kertas
* Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea
* Bahan pembuatan produk parfum
* Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
* Pencegah korosi untuk sumur minyak
* Bahan untuk insulasi busa
* Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood)
* Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet
untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci
piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet.

Bahaya bila terpapar oleh formalin
Bahaya utama
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat
yang ditimbulkan dapat berupa : luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran
pernafasan, reaksi alergi dan bahaya kanker pada manusia.

Bahaya jangka pendek (akut)
1. Bila terhirup
* Iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada
hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk.
* Kerusakan jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru,
pembengkakan paru.
* Tanda-tada lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit
dada, yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual dan muntah.
* Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

2. Bila terkena kulit
Apabila terkena kulit maka akan menimbulkan perubahan warna, yakni kulit
menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada rasa terbakar.

3. Bila terkena mata * Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi
mata sehingga mata memerah, rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan
mengeluarkan air mata.
* Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan
pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata.

4. Bila tertelan
* Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit
menelan, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan , sakit perut
yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar
hingga koma.
* Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas,
sistem susunan syaraf pusat dan ginjal.

Bahaya jangka panjang (kronis)
1. Bila terhirup
Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan menimbulkan sakit kepala, gangguan
sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput lendir hidung,
mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru.
* Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan
terganggu, kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.
* Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan
* Kanker pada hidung, ronggga hidung, mulut, tenggorokan, paru dan otak.

2. Bila terkena kulit
Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal serta
memerah, kerusakan pada jari tangan, pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit,
dan terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.

3. Bila terkena mata
Jika terkena mata, bahaya yang paling menonjol adalah terjadinya radang selaput
mata.

4. Bila tertelan
Jika tertelan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah
dankepala pusing, rasa terbakar pada tenggorokan, penurunan suhu badan dan
rasa gatal di dada.

Tindakan Pencegahan:
1. Terhirup * Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung
pernafasan, seperti masker, kain atau alat lainnya yang dapat mencegah
kemungkinan masuknya formalin ke dalam hidung atau mulut.
* Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara (exhaust fan) yang tahan
ledakan.

2. Terkena mata
* Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan terhadap percikan.
* Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna apabila
terjadi keadaan darurat.

3. Terkena kulit
* Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.
* Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

4. Tertelan
Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja. Cuci tangan sebelum makan.

Tindakan pertolongan pertama
1. Bila terhirup
Jika aman memasuki daerah paparan, pindahkan penderita ke tempat yang aman.
Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan
pernafasan buatan. Segera hubungi dokter.

2. Bila terkena kulit
Lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin. Cuci kulit selama
15-20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak dan dipastikan
tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit. Pada bagian yang terbakar, lindungi
luka dengan pakaian yag kering, steril dan longgar. Bila perlu, segera hubungi
dokter.

3. Bila terkena mata
Bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan. Pastikan
tidak ada lagi sisa formalin di mata. Aliri mata dengan larutan dengan larutan
garam dapur 0,9 persen (seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segelas
air) secara terus-menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit. Segera
bawa ke dokter.

4. Bila tertelan
Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit.

Cara penyimpanan formalin :
* Jangan disimpan di lingkungan bertemperatur di bawah 15 0C.
* Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat, alumunium murni, polietilen
atau poliester yang dilapisi fiberglass.
* Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja biasa, tembaga, nikel atau
campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.
* Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di atas
60 derajat Celsius.

Bahan Makanan Tambahan Pada Makanan Jajanan Anak
::12 Feb 2007
::Rilis Radio

Bahan Makanan Tambahan pada Makanan Jajanan Anak
Narasumber : dinding Sugihantoro & fajar yulianta
Januari 2006

Makanan Jajanan Anak Ribuan anak-anak kita terancam. Bukan oleh wabah penyakit yang membahayakan, tetapi hanya oleh jenis makanan yang bernama makanan jajanan anak. Padahal jenis makanan inilah yang amat digemari oleh anak-anak khususnya anak-anak usia sekolah. Rasanya sulit sekali memisahkan anak-anak dari makanan jajanan anak. Kesibukan orangtua membawa dampak pada perubahan pola konsumsi anak, dulu orangtua lebih senang membawakan bekal makanan anaknya ke sekolah karena kesibukan orang tua merasa lebih praktis memberikan uang jajan. Hal tersebut didukung dengan maraknya iklan

Bahan Tambahan Makanan Banyak makanan jajanan anak agar mempunyai rasa, warna yang beragam, bisa bertahan lama makanan tersebut tidak lepas dari bahan makanan tambahan. Penggunaan bahan tambahan makanan perlu diwaspadai oleh pemerintah, prosuden maupun oleh konsumen. Masih banyak bahan tambahan makanan yang dapat membahayakan konsumen, terutama anak. Bahan tambahan yang banyak digunakan pewarna, pemanis, penyedap rasa dan aroma, bahan pengawet dll.

Perlindungan Konsumen Anak Untuk memperikan perlindungan kepada konsumen dalam mengkonsumsi makanan jajanan maka perlu peran dari berbagai pihak seperti :
-Pemerintah
Dengan melakukan pengawasan peredaran bahan tambahan makanan berbahaya, sehingga tidak ada lagi dipasaran. Melakukan pembinaan kepada pedagang-pedagang kecil. Melakukan pengawasan terhadap produsen-produsen makanan jajanan anak.
-Pedagang/Produsen
Memproduksi makanan jajanan anak yang sesuai dengan standart pangan dan tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya.
-Guru
Melindungi dan memberi pengertian kepada murid-muridnya untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan higienis.
-Orang tua
Membekali anaknya dengan makanan yang menarik dan bergizi saat pergi ke sekolah

Boraks

Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
Tahukah Anda bahwa bakso ataupun kerupuk yang sangat digemari anak-anak
banyak yang mengandung bahan tambahan berbahaya, seperti boraks dan
formalin. Sayangnya, seringkali orang tua tidak tahu bahwa kedua bahan ini
sebetulnya dilarang digunakan pada makanan.

Lantas, mengapa masih banyak industri makanan yang menggunakannya? Tak lain
karena bakso yang renyah sangat disukai, dan makanan yang tahan lama jadi
lebih menguntungkan. Selain itu, boraks membuat tekstur makanan jadi lebih
bagus, selain juga dipakai untuk pengempuk, pengembang, dan menahan
pengendapan.
Padahal tambahan bahan-bahan kimia ini pada makanan jumlahnya banyak sekali,
demikian diungkapkan *DR. Ir. Faisal Anwar, MS*, dosen Gizi dan Ilmu Pangan
dari Jurusan GMSK- Faperta, Institut Pertanian Bogor. Hanya saja, diakuinya
agak sulit untuk tahu mana makanan yang bebas dari boraks ataupun formalin.
Meskipun demikian, sebetulnya kandungan bahan tersebut bisa dirasakan oleh
lidah kita. "Ada *after taste* atau rasa tak enak yang tertinggal di mulut
setelah mengonsumsi beberapa kali makanan tersebut."

*SEJENIS MINERAL DAN ZAT ORGANIK*

Boraks sebetulnya merupakan mineral boron, sejenis senyawa kimia yang
kompleks. Senyawa ini bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan
rupa yang bagus, misalnya bakso dan ketupat yang jika digigit akan terasa
lebih kenyal, atau kerupuk yang bila digigit terasa lebih renyah.

Boraks yang biasa dijual di toko kimia dan toko kue berbetuk kristal putih
seperti gula pasir impor atau penyedap rasa. Di Jawa Barat, larutan boraks
dikenal dengan sebutan *bleng* . Hanya saja orang mendapatkannya dari
sejenis tanah liat yang mengandung mineral boron yang kemudian disaring.

Sedangkan formalin, dijelaskan Faisal, merupakan zat organik mirip larutan
cuka, baunya pun asam. Hanya saja secara kimia, susunan karbonnya lebih
rendah dari cuka. Sebetulnya formalin digunakan untuk membunuh bakteri
pembusuk atau untuk mengawetkan jasad makhluk hidup. Misalnya, mengawetkan
serangga untuk disimpan di museum biologi, dan lainnya. Namun kemudian,
bahan ini disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Contohnya pada pembuatan
tahu. Mengapa pada pembuatan tahu? Karena makanan bergizi tinggi dan makanan
basah cepat sekali membusuk.

Bagaimanapun, bakteri pembusuk memerlukan zat gizi yang bagus sebagai
makanannya. Contoh lain, tepung terigu atau sagu lebih awet dibandingkan
daging, karena daging lebih bergizi daripada tepung terigu. Begitu pun beras
dan tahu. Beras akan lebih awet dibanding tahu yang bergizi tinggi. Nah,
dengan diberi formalin, bakteri pembusuk pada makanan bergizi dan juga basah
itu akan mati sehingga jadi tahan lebih lama.

*MEMBAHAYAKAN SARAF DAN PENCERNAAN*
Tentu saja kedua bahan tambahan tersebut sangat berbahaya bagi manusia
karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi yang tinggi,
racunnya dapat mempengaruhi kerja saraf. Yang bersangkutan akan merasa
melayang dan kemudian pingsan atau bahkan nyawanya bisa tak tertolong. "Tak
harus menunggu bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh, karena kejadiannya
bisa dalam waktu sesaat," kata Faisal.

Sayangnya, kita secara awam tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat
formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena itu, lebih baik
hindari sama sekali. Menurutnya, pada konsentrasi yang rendah saja formalin
dan boraks sudah dapat mematikan mikroflora baik maupun jahat dalam usus
sehingga mengganggu pencernaan.

Jika jumlah bakteri dalam usus sangat sedikit, proses pembusukan sisa
makanan pun jadi melambat. Kemungkinan yang terjadi adalah anak yang
mengonsumsi boraks atau formalin akan mengalami kesulitan buang air besar.
Gangguan di pencernaan ini, bahkan bisa berkembang menjadi kanker usus besar
atau kanker kolon. Selain itu, daya tahan tubuh pun jadi menurun, sehingga
anak mudah sakit.

Penting diperhatikan, dalam sistem pencernaan manusia hadir pula enzim yang
membantu proses penyerapan sari makanan. Bila enzim ini bersentuhan dengan
formalin, maka fungsinya tak berjalan lagi. Akibatnya, anak akan kekurangan
gizi karena zat-zat dari makanannya tidak dapat diserap dengan baik. Jadi,
memang kedua bahan tambahan makanan ini berbahaya sekali. Jauhkan anak-anak
kita dari makanan yang mengandung boraks dan formalin sekarang juga.

*MAKANAN YANG SERING MENGANDUNG BORAKS DAN FORMALIN*

Berikut, *Faisal* memberikan beberapa contoh makanan yang dapat dikenali
mengandung boraks atau formalin.

Bahan makanan yang mungkin mengandung boraks:
** kerupuk*

Terkadang masih ada yang menggunakan boraks atau larutan *bleng* dalam
pembuatan berbagai aneka kerupuk, seperti kerupuk pecel, kerupuk bulat, dan
lainnya. Pemakaian boraks akan menambah kerenyahannya. Kalau tak pakai
boraks, kerupuk menjadi bantat dan tidak mekar. Memang agak sulit untuk
membedakan mana kerupuk yang memakai boraks dan tidak. Namun biasanya, jika
teksturnya bagus dan renyah berarti kerupuk itu mengandung boraks.
Sebetulnya bisa saja boraks diganti dengan soda kue, tapi hasilnya memang
tak sebagus jika memakai boraks.

** bakso*
Umumnya, jika bakso menggunakan sedikit daging, maka diperlukan bahan
lainnya agar tekstur bakso jadi lebih lekat, yaitu tepung sagu ditambah
boraks. Kalau tidak, maka kelekatan atau kekenyalannya berkurang. Jelas,
bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari
kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Jika kita membuat bakso
sendiri dengan menggunakan banyak daging yang dibentuk menjadi
bulatan-bulatan, maka sifat kenyal atau elastisitasnya berasal dari daging
itu sendiri.

"Memang bahan kimia pengganti yang mirip boraks belum ada. Sebetulnya bisa
saja menggunakan karbonat atau soda kue, meski hasilnya tak sebagus jika
menggunakan boraks, tapi cukup aman," saran Faisal. Umumnya, bakso-bakso
dari hasil industri makanan dengan merek-merek tertentu sudah tidak
menggunakan boraks lagi, tapi menggunakan bahan tambahan makanan dari
kombinasi tepung-tepungan semisal tepung kedelai.

Ada juga yang menggunakan sendawa seperti nitrat nitrit yang bisa dijumpai
pada produk daging sosis atau burger. Sendawa bisa memperbaiki tekstur dan
warna makanan. Bahan tambahan makanan seperti nitrat nitrit ini pun sudah
umum digunakan, tapi tetap harus dengan batasan.

** ketupat atau lontong*

Untuk menghasilkan ketupat yang bagus, tentunya harus digunakan beras yang
berkualitas bagus. Setelah direbus beberapa jam, tampak tekstur yang padat
beraroma daun pembungkusnya. Jika berasnya berkualitas rendah, untuk bisa
menghasilkan ketupat yang padat dan kenyal maka diperlukan tambahan boraks
atau *bleng* selain agar tahan lama. Cirinya, ketupat atau lontong yang
mengandung boraks terasa sangat kenyal dan warnanya tampak lebih gelap
kecokelatan.

** mi*

Mi yang menggunakan boraks akan terasa lebih elastis, tak mudah putus, dan
lebih kenyal. Jadi, teksturnya memang lebih baik meski sebetulnya bahan
boraks bisa saja diganti dengan bahan sederhana, yaitu soda kue.

Bahan makanan yang mungkin mengandung formalin:

** ikan basah atau ikan laut *
Bagi awam, kecuali orang-orang dari dinas kesehatan atau pengawas makanan,
akan sulit mengenali apakah ikan yang dijual sudah direndam dalam larutan
formalin atau belum. Umumnya, ikan laut tak bisa tahan lama sampai sore.
Tapi bila direndam dengan formalin, ikan akan awet dan tahan sampai esok
harinya. Cirinya, bagian atas permukaan ikan yang direndam dengan larutan
formalin akan tampak keras dan kering.

** tahu*

Formalin digunakan untuk pembuatan tahu agar bahan makanan ini jadi lebih
awet. Sebetulnya tanpa formalin pun bisa saja awet. Caranya dengan direndam
dalam air garam atau airnya sering diganti berulang. Tahu pun akan awet
sampai esok harinya meski disimpan di ruang terbuka. Bila disimpan dalam
kulkas, daya tahannya bisa mencapai 2-3 hari. Umumnya, tahu yang ada di
swalayan bisa tahan lama karena ditaruh di rak pendingin yang terkontrol,
sehingga pertumbuhan bakteri di situ lebih lambat.

Tahu yang menggunakan formalin bisa awet lebih lama, sekitar 3-4 hari atau
bahkan seminggu tanpa busuk, baik itu dalam ruang terbuka, *freezer* atau
kulkas. Ciri tahu berformalin adalah baunya yang apak atau tak enak meski
belum membusuk. Bagian permukaannya pun akan tampak agak keras dan kering
karena formalin bersenyawa dengan proteinnya.

** ayam potong *

Ayam yang sudah direndam dalam formalin akan tampak keras dan kering
permukaan kulitnya. Ini terjadi karena formalin tersebut bersenyawa dengan
protein (denaturasi) dan membentuk lapisan di permukaannya. Sebetulnya agar
ayam mentah lebih awet tak harus pakai formalin. Asalkan cara menyembelihnya
benar, lalu dicuci bersih, dan disimpan dalam lemari pendingin, maka daging
ayam mentah bisa bertahan lama.
"Menghilangkan formalin dari daging ayam dengan cara dicuci mungkin bisa
saja dilakukan. Namun, itu bila hanya bagian permukaannya saja yang terkena.
Kalau formalin sudah sampai meresap ke dalam daging, mungkin perlu proses
pencucian dan perendaman yang berulang dan makan waktu lama. Hanya saja
penghilangan formalin dengan cara ini belum bisa dibuktikan efektivitasnya,"
demikian kata Faisal.

Bahan Tambahan Makanan

Bahan Makanan Tambahan Pada Makanan Jajanan Anak
::12 Feb 2007
::Rilis Radio

Bahan Makanan Tambahan pada Makanan Jajanan Anak
Narasumber : dinding Sugihantoro & fajar yulianta
Januari 2006

Makanan Jajanan Anak Ribuan anak-anak kita terancam. Bukan oleh wabah penyakit yang membahayakan, tetapi hanya oleh jenis makanan yang bernama makanan jajanan anak. Padahal jenis makanan inilah yang amat digemari oleh anak-anak khususnya anak-anak usia sekolah. Rasanya sulit sekali memisahkan anak-anak dari makanan jajanan anak. Kesibukan orangtua membawa dampak pada perubahan pola konsumsi anak, dulu orangtua lebih senang membawakan bekal makanan anaknya ke sekolah karena kesibukan orang tua merasa lebih praktis memberikan uang jajan. Hal tersebut didukung dengan maraknya iklan

Bahan Tambahan Makanan Banyak makanan jajanan anak agar mempunyai rasa, warna yang beragam, bisa bertahan lama makanan tersebut tidak lepas dari bahan makanan tambahan. Penggunaan bahan tambahan makanan perlu diwaspadai oleh pemerintah, prosuden maupun oleh konsumen. Masih banyak bahan tambahan makanan yang dapat membahayakan konsumen, terutama anak. Bahan tambahan yang banyak digunakan pewarna, pemanis, penyedap rasa dan aroma, bahan pengawet dll.

Perlindungan Konsumen Anak Untuk memperikan perlindungan kepada konsumen dalam mengkonsumsi makanan jajanan maka perlu peran dari berbagai pihak seperti :
-Pemerintah
Dengan melakukan pengawasan peredaran bahan tambahan makanan berbahaya, sehingga tidak ada lagi dipasaran. Melakukan pembinaan kepada pedagang-pedagang kecil. Melakukan pengawasan terhadap produsen-produsen makanan jajanan anak.
-Pedagang/Produsen
Memproduksi makanan jajanan anak yang sesuai dengan standart pangan dan tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya.
-Guru
Melindungi dan memberi pengertian kepada murid-muridnya untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan higienis.
-Orang tua
Membekali anaknya dengan makanan yang menarik dan bergizi saat pergi ke sekolah